Kota Kupang. Spektrum-nasional.com || Universitas Nusa Cendana sebagai tuan rumah pelaksana kegiatan Pra-Temu Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara berdasarkan hasil temu Nasional XIV di Banten.
Pantauan media ini, Temu Nasional BEM Nusantara itu dihadiri 127 BEM dari 346 BEM yang tergabung dalam BEM Nusantara tersebar dari 24 Provinsi se-Indonesia, pada Senin, (27/02/2023).
Seusai kegiatan Rektor Undana Prof. Dr. drh. Maxs U. E Sanam menyampaikan bahwa BEM Nusantara ini bisa menjadi motor untuk menggerakan mahasiswa untuk berpikir analitik, evaluatif dan kritik namun konstruktif.
"Mahasiswa boleh saja mengidentifikasi adanya masalah dalam kemasyarakatan kebijakan pembangunan dan sebagainya itu sesuatu yang diharapkan tetapi terlepas dari itu harus adanya solusi, dan adanya rekomendasi tentang bagaimana kita memperbaiki itu namun yang lebih penting mereka harus menjadi agen perubahan itu sendiri sehingga kita tidak bisa membicarakan mengenai kebijakan pemerintah tentang menurunnya ekonomi, sehingga mereka menjadi miskin, stanting tetapi bagaimana dengan kontribusi orang muda turut serta dalam mengatasi semua hal tersebut, bukan hanya wacana tetapi harus ada kontribusi nyata karena orang mudalah harapan dari bangsa ini untuk menghasilkan perubahan," ungkap Rektor Undana.
Lanjutnya, sebagai tuan rumah BEM undana harus mengadopsi nila-nilai yang berlaku, sebagai rektor saya selalu terbuka terhadap masukan maupun kritik sekalipun.
"Silahkan kritik Rektor di demo sekalipun silahkan asal substansinya jelas, datang kepada saya untuk menyampaikan persoalan, solusinya misalkan plan a, b, c dan kita dan kita sama-sama memperbaiki itu," kata Prof. Dr. drh Maxs.
Sementara itu ketua BEM PT Undana sekaligus Kordinator Daerah (Korda) BEMNUS NTT Putra Toku Ngudang menjelaskan bahwa sebagai tuan rumah Pra Temu nasional ini BEM Undana memfasilitasi semua BEM-BEM yang tergabung dalam BEM Nusantara, kemudian bagaimana Mengkristalkan pikiran-pikiran yang bisa disalurkan dan difasilitasi untuk menjadi sasaran atau tujuan dan meneropong masalah keseluruhan di indonesia.
"Tetapi lebih khususnya di NTT tentang persoalan stunting itu yang menjadi permasalahan utama dan kita akan membahas di Pra Temu ini," jelas Putra.
Putra melanjutkan bahwa kegiatan ini akan berlangsung selama 3 hari dari tanggal 27-01 Maret yang akan membahas soal isu dan internal.
Lanjutnya lagi ketika ditanyakan soal kontribusi ia sangat berterimakasih kepada pihak universitas yang sangat support kegiatan ini.
"Saya selaku ketua BEM mengapresiasi dan berterimakasih kepada Rektor yang mau mensuport dan menerima kegiatan ini dengan sepenuhnya mendukung," imbuhnya.
Kordinator Pusat BEM Nusantara Amhad Faruuq menyampaikan bahwa kegiatan ini mengusung tagline BEMNUS "mendaerahkan isu nasional, menasionalkan isu daerah".
"Pra Temu kali ini salah satu pembahasan adalah masalah Stunting di NTT,” ungkapnya.
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Rektor Undana Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam ini melahirkan satu gagasan bertajuk Bhakti Mahasiswa Nusantara dan Gerakan Cegah Stunting di NTT.
“Kegiatan Kali ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya, karena kali ini kami mengusung sebuah gagasan bertajuk Bhakti Mahasiswa Nusantara dan Gerakan Cegah Stunting di NTT,” bebernya
Fokus utama dalam pembahasan ini sesuai kondisi NTT yang lagi hangat di bicarakan diberbagai kalangan baik di daerah maupun secara nasional.
“kami mencoba mengamati dan terjun ke masyarakat secara langsung, seperti apa terkait stunting disini, karena seringkali Pemerintah Pusat dan daerah membahas mengenai stunting di NTT, kita akan melihat ke lokasi langsung, yang masuk zona merah yang mana, sehingga kami bisa bahas bersama dengan teman-teman yang hadir,” tutupnya.
Dilaporkan oleh: Kans Tse
